Pages

Tuesday, July 23, 2019

Penting, Beri Edukasi Perempuan Tentang Keuangan

INILAHCOM, Jakarta - Edukasi dan mendorong perempuan untuk berbagi pengetahuan tentang mengatur keuangan sangat penting. Hal ini karena perempuan sebagai salah satu penjaga dan pengatur keuangan di rumah tangga.

Karena itu, kampanye #IbuBerbagiBijak sangat penting dilaksanakan. Visa, perusahaan pembayaran digital terdepan di dunia, hari ini meluncurkan kampanye #IbuBerbagiBijak, sebuah program literasi keuangan yang memasuki tahun ketiga penyelenggaraan di Indonesia. Program ini digelar dalam rangka mengedukasi dan mendorong perempuan untuk berbagi pengetahuan seputar manajemen keuangan yang lebih baik.

Dilaksanakan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), program #IbuBerbagiBijak telah menjangkau lebih dari 300.000 perempuan di seluruh Indonesia sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2017.

Tahun ini, kampanye #IbuBerbagiBijak akan berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satunya Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), dalam rangka memperluas sasaran program. Kampanye ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan para perempuan pelaku UMKM sekaligus mendorong inklusi keuangan ke komunitas yang mungkin masih belum memiliki akses ke layanan perbankan. Workshop #IbuBerbagiBijak kali ini akan diselenggarakan di dua kota besar, yakni Bandung dan Yogyakarta, yang memang terkenal dengan semangat kewirausahaannya.

"Kami senang bisa bekerja sama dengan OJK dan BI untuk memperluas program #IbuBerbagiBijak tahun ini, dengan menggandeng para perempuan pelaku UMKM. Kami meyakini bahwa mereka adalah salah satu pihak yang dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masa mendatang. Pertumbuhan wirausaha perempuan sangat menjanjikan dan membanggakan, dan kami ingin merayakannya dengan membekali para perempuan pelaku UMKM dengan manajemen keuangan yang lebih baik untuk memperluas bisnis mereka, dan ikut mengantarkan mereka menuju kesuksesan yang lebih lagi ke depannya," kata Riko Abdurrahman selaku Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Jakarta, Selasa, (23/04/2019).

Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan bahwa perempuan pelaku UMKM terkadang menjadi korban lembaga fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring yang tidak terdaftar/berizin OJK.

Hal tersebut diduga karena tingkat literasi keuangan khususnya bagi para perempuan pelaku UMKM yang belum baik. OJK senantiasa memberikan edukasi terkait risiko-risiko dalam industri pinjaman daring dan bagaimana memanfaatkan pinjaman daring secara bijak sebagai alternatif sumber permodalan selain perbankan, termasuk meningkatkan pemahaman akan risiko fintech P2P lending ilegal/ investasi fintech P2P ilegal digunakan untuk tindak kriminalitas.

"Kami mengapresiasi atas komitmennya dalam melaksanakan kampanye #IbuBerbagiBijak secara rutin sebagai salah satu program literasi dan edukasi keuangan khususnya bagi perempuan agar mereka tidak hanya paham keuangan tetapi juga mampu mengakses produk/layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya agar lebih cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan," ujar Sondang.

Melalui program ini, pihaknya bermaksud mengajak para perempuan pelaku UMKM untuk berhati-hati agar hanya mengakses pinjaman daring di perusahaan fintech P2P lending yang sudah resmi terdaftar/berizin dan berada di bawah pengawasan OJK (per Mei 2019 terdapat 113 perusahaan fintech P2P lending yang terdaftar/berizin di OJK).

"Kami juga berharap program ini dapat membantu mengedukasi para perempuan pelaku UMKM untuk memahami pentingnya mengelola keuangan secara lebih bijak agar mampu mengembangkan bisnisnya maupun keuangan rumah tangganya demi Indonesia yang lebih baik kedepannya," tambah Sondang.(tka)

Let's block ads! (Why?)

https://gayahidup.inilah.com/read/detail/2537359/penting-beri-edukasi-perempuan-tentang-keuangan

No comments:

Post a Comment