TOKYO, iNews.id - Kementerian Pertahanan Jepang, Jumat (31/8/2018), mengajukan penambahan anggaran untuk tahun fiskal 2019-2020 sebesar 5,298 triliun yen atau sekitar Rp693 triliun.
Angka tersebut naik 2,1 persen dibandingkan dengan tahun fiskal sebelumnya dan merupakan yang terbesar sepanjang sejarah anggaran pertahanan negara itu.
Permintaan itu disampaikan dalam review tahunan kementerian pertahanan. Disebutkan, Korea Utara (Korut) masih menjadi ancaman serius bagi Jepang meskipun hubungan diplomatik kedua negara menunjukkan perbaikan.
Sebagian anggaran dialokasikan untuk mengantisipasi serangan rudal balistik dan senjata nuklir Korut. Jepang membeli dua set rudal sistem pertahanan udara Aegis Ashore buatan Amerika Serikat (AS) yang nilainya mencapai 234,3 miliar yen.
Selain itu, Negeri Sakura akan memesan enam unit jet tempur F-35, dua radar E-2D Hawkeye, serta banyak pesawat lainnya untuk mendukung patroli maritim.
Di bidang sumber daya manusia, Jepang akan menambah unit patroli udara sebanyak 30, dari saat ini 830 tim.
Faktor lain yang membuat kemhan menaikkan anggaran yakni pertimbangan ancaman kekuatan China. Kebijakan Beijing belakangan ini memicu kekhawatiran keamanan di kawasan serta masyarakat internasional, termasuk Jepang.
Tokyo mewaspadai Beijing, yang dipandang oleh beberapa negara di kawasan, semakin agresif atas berbagai klaim kedaulatan, termasuk perseturuan yang berlangsung lama terkait sengketa pulau-pulau kecil di Laut China Timur.
Para Maret lalu, China juga mengumumkan kenaikan anggaran pertahanan sebesar 8,1 persen menjadi 1,11 triliun yuan atau sekitar Rp2.395 triliun pada 2018, di antaranya untuk memodernisasi peralatan tempur.
Editor : Anton Suhartono
https://www.inews.id/news/read/232209/gara-gara-korut-kemhan-jepang-naikkan-anggaran-militer-jadi-rp693-t
No comments:
Post a Comment