Pages

Friday, September 7, 2018

Dibayangi Sentimen Perang Dagang, OJK: Kinerja Pasar Modal Masih Baik

JAKARTA, iNews.id - Pasar modal Indonesia masih mengalami volatilitas yang tinggi. Meskipun saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali pulih setelah sebelumnya terjun dari level psikologis di atas 6.000.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, dinamika yang terjadi di sektor keuangan masih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Hal tersebut meliputi perang dagang antara AS dan China serta meningkatnya krisis di Argentina, Afrika Selatan, dan Turki.

"Meski menghadapi tantangan ekonomi global, kinerja pasar modal Indonesia masih sangat baik," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Kinerja tersebut tercermin dari masih maraknya aktivitas perusahaan yang menggalang dana melalui pasar modal. Hal tersebut diharapkan dapat melampaui pencapaian tahun 2017 yang sebanyak 46 emiten saham dan obligasi baru.

Pada kesempatan yang sama, dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan, ketidakpastian ekonomi global meningkat di tengah pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Kuatnya laju ekonomi AS dibandingkan negara di kawasan Eropa, Jepang, serta China.

Apalagi ketidakpastian ini turut diikuti dengan kenaikan Fed-Fund Rate, ketegangan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara, serta risiko rambatan dari gejolak ekonomi di Turki dan Argentina. Ketidakpastian ini memicu pembalikan modal asing dan apresiasi nilai tukar dolar AS secara luas sehingga turut menekan nilai tukar mata uang global khususnya negara emerging market termasuk Indonesia.

"BI melihat meningkatnya tren impor mencerminkan meningkatnya permintaan dan aktivitas ekonomi domestik, namun di sisi lain turut berdampak pada meningkatnya defisit transaksi berjalan yang mencapai 8 miliar dolar AS di kuartal II-2018," kata Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Reza Anglingkusumo.

Untuk itu, dibutuhkan penguatan di bidang ekspor barang dan jasa sehingga mampu menekan tren defisit transaksi berjalan di tahun 2018 sesuai dengan target di kisaran 2,5-3 persen dari GDP. Upaya BI yaitu dengan mendukung implementasi program B20, sinergi dalam akselerasi penerimaan devisa, dan serta mendukung kebijakan fiskal untuk mendorong ekspor dan mengurangi impor.

Oleh karenanya, baik OJK maupun BI ke depannya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan, khususnya pasar modal Indonesia. Diharapkan sinergi dan koordinasi ini dapat terus menjaga stabilitas di sektor keuangan seiring fundamental perekonomian Indonesia yang sangat baik ke depannya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

https://www.inews.id/finance/read/240081/dibayangi-sentimen-perang-dagang-ojk-kinerja-pasar-modal-masih-baik

No comments:

Post a Comment