Pages

Friday, June 21, 2019

Mualaf, Haruskah Deddy Corbuzier Mengganti Nama?

ALHAMDULILLAH, saudara kita seagama dan seiman bertambah lagi hari ini, beliau adalah Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau dikenal dengan Deddy Corbuzier. Setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat siang tadi sekitar pukul 13.00 WIB dengan dibimbing Gus Miftah, pemilik Pondok Pesantren Ora Aji. Deddy bahkan dikabarkan sudah sekitar delapan bulan terakhir mendalami agama Islam.

Lantas apakah beliau harus mengganti namanya setelah memeluk agama Islam? Sebagaimana dilansir dari penjelasan Ustaz Ammi Nur Baits, hampir semua sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dulunya muallaf. Dalam arti, mereka pernah mengenyam ajaran agama lain. Kecuali para sahabat yang lahir di tengah kaum muslimin, seperti Abdullah bin Zubair, Hasan dan Husain bin Ali.

Dan dalam sejarah, tidak semua sahabat yang masuk islam, diubah namanya oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Selama nama itu tidak masalah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak mengubahnya. Beliau hanya mengganti nama-nama yang bermasalah. Karena terkadang orang jahiliyah menamakan anak mereka dengan bentuk penghambaan kepada selain Allah, seperti Abdul Uzza (hamba Uzza) atau Abdul Kabah (hamba Kabah). Atau nama-nama yang buruk lainnya.

Sahabat Abdurrahman bin Auf, di zaman Jahiliyah bernama Abdul Kabah, kemudian diganti oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan nama Abdurrahman. (al-Mujam al-Wasith, 253)

Sahabat Abdurrahman bin Abu Bakr, dulu bernama Abdul Uzza. Setelah masuk islam diganti oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan Abdurrahman. (al-Mustadrak, 3/538)

Sahabat Muthi bin al-Aswad. Dulu bernama al-Ash (tukang maksiat). Setelah masuk islam diganti Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan Muthi (orang yang taat). (al-Mujam al-Kabir, 691).

Ada sahabat namanya Hazn (susah), diganti oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan Sahl (mudah). Beliau juga mengganti sahabat yang bernama Harb (perang), dengan Salm (tenang). (HR. Abu Daud 4958)

Ada sahabat wanita yang dulunya bernama Ashiyah (tukang maksiat), kemudian diganti dengan Jamilah (wanita cantik). (HR. Muslim 5727)

Ada juga sahabat yang dulunya bernama Ashram (melarat), kemudian diganti dengan Zurah (subur). (HR. Abu Daud 4956).

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kita mengenal banyak nama sahabat, yang sejak zaman jahiliyah, namanya sudah benar. Sehingga tidak diubah oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Semua sahabat yang bernama Abdullah, tidak diubah oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Kita juga mengenal nama Umar, Utsman, Ali, Sad, Said, Thalhah, Zubair, Amr bin Ash, Anas, Muadz, Mughirah, Hisyam, Urwah, dst. Radhiyallahu anhum , nama-nama ini tidak bermasalah secara makna, sehingga tidak diubah oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Karena itulah, dalam masalah pengubahan nama, tidak kembali kepada status agama. Sehingga orang yang masuk islam, tidak ada kewajiban mengganti namanya. Selama nama itu tidak bermasalah.

Sementara itu untuk arti dari nama Deddy Corbuzier sendiri, kami kurang memiliki pengetahuan tentang itu, jika memang mengandung kebaikan tidak masalah untuk dipertahankan. Apalagi saat ini, dosa-dosa yang lalu benar-benar diputihkan oleh Allah, sebagaimana hadis:

Dari Amr bin Al-Ash ra. berkata, "Ketika Allah azza wa jalla memasukkan Islam ke dalam hatiku, aku mendatangi Rasulullah SAW untuk memba'iatku. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjulurkan tangannya kepadaku. Namun aku berkata, "Aku tidak akan berbai'at dengan Anda, ya Rasulallah hingga Anda mintakan aku ampunan atas dosaku." Rasulullah menjawab, "Ya Amr, tidakkah kamu tahu bahwa hijrah itu menghapus dosa-dosa sebelumnya? Ya Amr, tidakkah kamu tahu bahwa masuk Islam itu menghapus dosa-dosa sebelumnya?" (HR Ahmad)

Selamat menempuh lembaran buku amal baru untuk Om Deddy, semoga tegak dan kokoh dalam Islam hingga menginjakkan kaki di surga. Allah hafidz. [DOS]

Let's block ads! (Why?)

https://mozaik.inilah.com/read/detail/2532055/mualaf-haruskah-deddy-corbuzier-mengganti-nama

No comments:

Post a Comment