Pages

Tuesday, June 11, 2019

Pujian Pelayat sebelum Pemakaman, Adakah Dalilnya?

DARI Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau menceritakan,

Suatu ketika para sahabat melihat seorang jenazah yang diangkat menuju pemakamannya. Merekapun memuji jenazah ini. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Wajib.., wajib.., wajib."

Tidak berselang lama, lewat jenazah lain. Kemudian para sahabat langsung mencelanya. Seketika, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Wajib.., wajib.., wajib."

Umarpun keheranan dan bertanya, "Apanya yang wajib?"

Jawab Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, "Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka dia berhak mendapat surga. Jenazah kedua kalian cela, maka dia berhak mandapat neraka. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi." (HR. Bukhari 1367 & Muslim 949).

Hadis ini merupakan dalil bahwa pujian yang disampaikan masyarakat kepada mayit, menjadi bukti status keshalehan seseorang ketika di dunia. Hanya saja, ini sifatnya alami. Artinya tidak bisa dikondisikan atau dibuat suasana agar masyarakat memujinya. Karena pujian atau celaan yang menjadi bukti baik dan buruk seseorang adalah pujian yang jujur, tidak dibuat-buat.

Karena itulah, kita tidak menjumpai adanya satupun riwayat bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam setiap kali mengunjungi jenazah, beliau bertanya kepada para sahabat yang lain tentang status jenazah ini. Apakah dia orang baik atauah orang jahat. Sehingga kebiasaan menanyakan baik buruknya jenazah sebelum pemakaman tidak pernah diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam maupun para sahabat.

[baca lanjutan]

Let's block ads! (Why?)

https://mozaik.inilah.com/read/detail/2530250/pujian-pelayat-sebelum-pemakaman-adakah-dalilnya

No comments:

Post a Comment