JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) seiring arah kebijakan moneter yang longgar (dovish). Kebijakan pemangkasan suku bunga acuan diyakini akan berdampak besar pada tahun depan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo yakin kebijakan suku bunga akan segera direspons perbankan. Kuncinya, kata dia, terletak pada koordinasi antara BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini, lanjut Perry, terlihat saat BI menaikkan suku bunga hingga 175 basis poin (bps), suku bunga kredit bank justru turun 0,23 persen dalam periode yang sama.
"Langkah koordinasi memungkinka meksipun BI rate naik suka bunga kredit tidak naik malah turun," kata dia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah itu menjamin BI akan terus berkoordinasi dengan OJK agar penurunan 7DRR cepat direspons oleh perbankan. Bersama OJK, BI tengah mendorong agar net interest margin (NIM) perbankan yang saat ini di kisaran 5-6 persen turun ke bawah 5 persen.
Dengan demikian, kata dia, penurunan suku bunga acuan akan berdampak signifikan pada ekonomi tahun depan. Pasalnya, kebijakan ini membutuhkan waktu untuk berdampak pada sektor riil.
"Akan berdampak tahun ini tapi magnitude akan lebih besar tahun depan," ucapnya.
Perry menyebut, penurunan suku bunga acuan dilakukan karena BI ingin segera mendorong ekonomi. Jika BI tak memangkas suku bunga, target ekonomi berpeluang tumbuh di bawah 5,2 persen.
"Tadi kami sampaikan untuk tahun ini, kalau tidak mengambil kebijakan (penurunan suku bunga) perkiraan pertumbuhan ekonomi kita akan berada di bawah titik tengah," tutur dia.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://www.inews.id/finance/makro/bi-penurunan-suku-bunga-acuan-bakal-berdampak-besar-tahun-depan/598137
No comments:
Post a Comment