INILAHCOM, Jakarta - Kepala Staf Presiden, Moeldoko, membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) abai terhadap persoalan HAM dan pemberantasan korupsi. Sebab, pidato Jokowi dalam Visi Indonesia tidak menyinggung persoalan tersebut.
"Semua tidak dioleskan dalam kata-kata," kata Moeldoko di kantornya, Senin (15/7/2019).
Menurut dia, Presiden Jokowi mengatakan semua APBN harus dapat dipastikan agar tidak terjadi bentuk penyimpangan-penyimpangan korupsi. Maka, masyarakat harus berpikir luas memahami pidato itu.
"Itu sebuah bentuk tidak ada penyimpangan-penyimpangan korupsi. Jadi itu cara memahaminya saya pikir lebih luas," ujarnya.
Kemudian, Moeldoko menjelaskan kenapa Jokowi tidak menyinggung juga soal hak asasi manusia (HAM) dalam pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor pada Minggu (14/7/2019) malam.
Menurut dia, dalam amanat yang dibatasi waktu tentu Presiden Jokowi secara substansi semua persoalan sudah ada didalamnya. Sehingga, tidak ada niat untuk mengabaikan persoalan tersebut.
"Cara memahami sebuah pidato sangat komprehensif, perlu awak-awak yang tidak berpikir monoton, aktor-aktor yang tidak berpikir monoton. Itu rangkaiannya secara substansi sudah luar biasa. Jadi tidak sama sekali (mengabaikan HAM), buktinya soal-soal seperti Baiq Nuril ini," tandasnya. [rok]
https://nasional.inilah.com/read/detail/2535948/istana-jokowi-tak-mengabaikan-korupsi-ham
No comments:
Post a Comment